
Berawal dari hobbi
Dalam sebuah wawancara dengan penulis di suatu hari Pak Pri menjelaskan bahwa awalnya adalah adanya hobbi menjaga kebersihan dan tidak suka dengan adanya sampah yang berceceran disekitar rumahnya dan dibuang begitu saja ditempat sampah. Pak Pri merasa risih dengan adanya tempat sampah yang isinya campur baur antara sampah basah sampah kering dan sampah B3. Pak Pri berpikir dan merenung bagaimana jika sampah sampah tersebut bisa dipilah dan dipilih mana mana yang masih bisa dimanfaatkan atau didaur ulang. Pak Pri berusaha mencari tahu dengan mencoba mencari buku buku tentang pemngelolaan sampah.amping itu Pak Pri mulai rajin membacam artikel2 bidang lingkungan hidup dan mengklipingnya. Maka mulailah Pak Pri melakukan praktek membuat kompos tersebut,
Bahan bahan dari sampah rumah tangga
Membuat kompos rumah tangga menurut pak Pri bisa menggunakan komposter yang bisa dibuat dari drum plastik atau timba, bekas tempat cat 25 kg atau tempat laimnya yang memiliki tutup. Adapun bahan bahan yang digunakan untuk pemrosesan kompos adalah : Limbah dapur (Sisa sisa makanan/sayuran/buah buahan, daun daunan basah dan kering, serbuk gergaji dan sekam. Bahan bahan tadi dirajah/dicacah dengan ukuran 2 sampai 4 cm dan sedikit dicampur dengan EM4. Selanjutnya bahan bahan tadi ditutup dalam komposter dan dibiarkan berproses dan selanjutnya kurang lebih 2 bulan akan menjadi kompos.
Manfaat Kompos
Selama ini produk pupuk kompos pak Pri baru digunakan untuk kalangan sendiri misalnya untuk memupuk tanaman2nya yang kebetulan sang istri suka dan hobbi menanam tanaman produktif sepertim sayuran dan tanaman obat. Ketika ditanya kenapa tidak produksi secara massal. Sambil tersenyum pak Pri menjawab kita masih perlu dukungan dari warga sekitar. karena masih perlu dibimbing dan diberikan pemahaman tentang pentingnya pengelolaan sampah rum,ah tangga ini untuk kebaikan lingkungan demi kepentingan bersama menciptakan suasana yang bersih dan sehat.
(Budiman Sudijono)