Selasa, 22 Maret 2016

MENENGOK SAMPAH YANG MEMILIKI POTENSI EKONOMI

Suasana pelatihan Bank Sampah di KLH
Salah satu hasil kerajinan daur ulang dari koran bekas
Pelatihan membuat kerajinan dari koran bekas
Kantor Bank Sampah Induk Kota Mojokerto sebagai Koordinator Bank Sampah diwilayah, berlokasi di kompleks TPA  Randegan
BANK SAMPAH SUMBER ARTHA RW 02 Kedundung Indah. Contoh Salah satu kegiatan Bank Sampah Wilayah Kel Kedundung Kec Magersari
Barangkali kita tidak percaya bahwa sampah yang kotor, kumuh dan bau itu memiliki nilai dan potensi ekonomi yang cukup signifikan di masyarakat. Benarkah ?
Mari kita perhatikan dan telaah. Percayakah kita bahwa yang namanya pemulung adalah bukan lagi orang orang yang kelihatan kumuh dan lusuh, mengais ngais  sampah ditempat sampah. Itu dulu tetapi sekarang tidak lagi. Yang namanya pemulung sekarang ini orangnya keren, cakep bahkan berdasi, berpenampilan rapi dan menarik, cantik bahkan beraroma parfum nan wangi, karena yang yang jadi pemulung sampah sekarang ini adalah keluarga keluarga mapan. bahkan sudah 
berkecenderungan menjadikan sampah sebagai obyek/pekerjaan sampingan.
 Masih tidak percaya  mari kita lihat betapa subur dan menjamurnya komunitas pengelola sampah ditengah masyarakat. Tidak usah terlalu jauh, kita bisa lihat banyak contoh di kota Mojokerto sendiri bahkan dilokasi sekitar kita telah banyak bermunculan apa yang disebut dengan bank bank sampah, dimana kebanyakan para pengelolanya adalah ibu2 rumah tangga. Dengan kemuncu8lan  Bank sampah ini maka sampah sampah yang dahulunya dibuang karena tidak bermanfaat atau ditimbun atau dibakarbahkan menjadi sarang penyakit. Kini paradigma masyarakat telah berubah, muncul pemeo " Sampah membawa berkah ". Di kota Mojokerto sendiri seluruh Kecamatan dan Kelurahan telah berdiri Bank sampah bahkan sampai ke Tingkat RW dan RT. Sam,pah sampah rumah tangga dikeolola sedemikian rupa dengan teknik dan methode tertentu telah menjadikan sampah memiliki nilai ekonomi yg tinggi, disamping itu tujuan utama berupa menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan serta kelestariannya  tercapai. Dewasa ini pengelolaan  sampah terus mengalami perkembangan dan kemajuan. Seiring dengan kemajuan teknologi dan cara berpikir masyarakat, maka pengelolaan sampah telah bergeser menjadi pengelolaan sampah berbasis masyarakat, dimana masyarakat mulai dari  tingkat rumah tangga telah dapat mengelola sampahnya sendiri menjadi sesuatu yang bermanfaat seperti dibuat menjadi kerajinan daur ulang dari plastik, kertas koran, botol2 kemasan air mineral dan lain lain (Bersambung/Bdm).

Be the first to reply!

Posting Komentar

 
back to top