PEMBANGUNAN
BERBASIS GOTONG ROYONG, TEKAN ANGKA PENGANGGURAN
Senin,
02 November 2015
Untuk membangun sebuah daerah, pemerintah
membutuhkan peran serta aktif masyarakat. Ketika terjadi suatu permasalahan di
suatu wilayah seperti terjadinya banjir, masyarakatnya hendaknya bergotong
royong membenahi wilayahnya sendiri dan tentunya dengan dukungan pemerintah
untuk mewujudkan lingkungan yang nyaman untuk ditempati.
Seperti yang terlaksana di Kota Mojokerto.
Pemerintah mengajak masyarakat bersama-sama membangun wilayahnya. Hal ini
sesuai keinginan Walikota Mas’ud Yunus dalam program bedah kampung yang pada 29
Oktober lalu memulai proyek di lingkungan Kelurahan Meri.
Pemerintah menggelontorkan alokasi maksimal 1
milyar dari APBD 2015 untuk satu wilayah bedah kampung ini. Masyarakat diajak
untuk membenahi permasalahan di wilayahnya seperti perbaikan gorong-gorong,
pembuatan tempat sampah, penerangan, penghijauan, jambanisasi dan semua
permasalahan yang mengarah pada lingkungan yang sehat dan nyaman.
Dalam program ini, seluruh pekerja proyek
berasal dari wilayah itu sendiri. “Ini namanya pembangunan berbasis gotong
royong,” seru Walikota di sela meninjau proyek perdana di lingkungan Meri.
Walikota lantas menuturkan bahwa semangat gotong royong dan bekerja sama
membangun wilayah ini sesuai dengan arahan dari Presiden RI Joko Widodo.
Selain itu dengan memberikan kesempatan
bekerja, akan dapat menekan angka pengangguran di wilayahnya. “Begini
seharusnya pembangunan. Uang dari rakyat harus kembali pada rakyat. Jadi
perputaran uang masih pada masyarakat Kota Mojokerto,” tambahnya.
Dengan keterlibatan masyarakat untuk
menggarap proyek pemerintah, Walikota berharap akan dapat mensejahterakan
warganya. Sebab pengupahan dari proyek tersebut juga di atas standar kota. “Di
sini untuk kuli diupahi 65 ribu, untuk tukang 75 ribu. Tapi mereka hanya
bekerja setengah hari. Kalau di kota, upah sebesar itu untuk satu hari penuh,”
tuturnya.
Total di lingkungan Meri saja, warga yang
terlibat seluruhnya 115 orang. Diperkirakan ada lebih dari 600 warga yang ikut
serta di lima titik lokasi bedah kampung tahun ini. Lima titik tersebut antara
lain tiga lokasi di Kecamatan Magersari dan dua lokasi di Kecamatan Prajurit
Kulon. Kalau program ini bagus dan dapat dirasakan masyarakat, tahun depan akan
ditingkatkan titik lokasinya.
Dengan begitu ia yakin pengangguran di lima
daerah tersebut dapat teratasi. Dan karena membangun wilayahnya sendiri ia
optimis pengerjaannya juga sangat bagus. “Angka pengangguran ini yang sangat
penting. Karena kita ingin menekan angka pengangguran serendah-rendahnya dan
menekan angka kemiskinan serendah-rendahnya,” tegas Walikota. (kha, Rr - Humas)
Walikota
Beri Penghargaan 313 Pelajar Berprestasi
Senin,
02 November 2015
Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus Sabtu (31/10) memberi penghargaan kepada
pelajar berprestasi. Sebanyak 313 pelajar berprestasi dari tingkat PAUD, SD/MI,
SMP/MTs, SMA/MA/SMK dan SLB di Kota Mojokerto ini dalam rangka memperingati
hari ulang tahun Program Kota Mojokerto Berlingkungan Pendidikan ke-7 tahun
2015.
Walikota memberikan penghargaan
berupa piagam dan uang pembinaan dengan total 166.650.000 rupiah. Bertajuk
“Gelar Seni dan Anugerah Prestasi”, acara yang berlangsung di Astoria
Convention Hall ini dihadiri Walikota, Ketua DPRD, Kapolres Mojokerto Kota,
Asisten, Kepala SKPD, Camat, Lurah, Ketua Komite Sekolah dan Kepala Sekolah
se-Kota Mojokerto.