Senin, 06 Agustus 2018

MENGENAL SOSOK BUDIMAN, SI PEMBUAT BERITA KIM GAYATRI

Barangkali pembaca belum mengenal atau belum tahu, siapa dibalik penulis berita KIM Gayatri yang sehari harinya bergelut dengan pemberitaan di media Sosial KIM Gayatri baik di Blog, Facebook, Tweeter maupun Instagram. Kiranya cukup mengejutkan ketika anda tahu bahwa  dia adalah sosok seorang pria, lansia berumur 64 tahun, namanya Budiman Sudijono, sehari harinya biasa dipanggil Pak Buduiman atau Abah Budiman. Sekarang dia menyandang predikat pensiunan PNS dari Instansi di Pemkot Mojokerto  sudah 8 tahun yang lalu sejak tahun 2010.

Budiman adalah salah satu Pengurus KIM Gayatri Kota Mojokerto  dan dipercaya sebagai Ketua Divisi Informasi dan Pemberitaan. Sehubungan dengan kedudukan tersebut Budiman banyak bergelut dalam pemberitaan mulai dari pencarian dan liputan dan  pengumpulan  berita, redaksi sampai penulisan dan publikasi..Kelihatannya Budiman dalam masa pensiun ini cukup enjoy dengan jabatan ini sekalipun awalnya dia adalah sosok yang gaptek (gagap teknologi), namun dengan semangatnya yang tinggi ingin belajar kompuiter. Awalnya belajar di Telecenter dibimbing oleh tenaga instruktur di telecenter tersebut dengan sabar akhirnya bisa dan berhasil menjadi reporter hingga kini. Kini yang bersangkutan aktif menulis di media terutama on line.

Rupanya diluar KIM Budiman banyak memiliki aktifitas sosial yang  lain yang cukup banyak menyitas waktu  dan bermanfaat bagi masyarakat, seperti menjadi aktifis Lingkungan Hidup, menjadi Pengurus Bank Sampah dan menjadi Pengrajin Daur Ulang dari Sampah terutama dari Koran yang sudah berproduksi dan menghasilkan.  Bahkan mempunyai hobbi pekebun dan menjadi produsen toga (tanaman obat) yang cukup dikenal oleh masyarakat warga kota Mojokerto.
Suatu hari penulis bertanya kenapa Pak Budiman banyak memiliki akrtifitas sebanyak itu dan sepertinya tidak pernah merasa lelah ? Apa jawabnya. " Hidup itu harus selalu bergerak,  jangan diam, apalagi sudah lansia harus selalu gerak dan gerak agar kondisi tetap stabil dan sehat disamping itu harus selalu dikerjakan dengan senang hati, dan penuh syukur, dengan demikian kondisi fisik dasn psychis  " Demikian jawaban Budiman mengakhiri wawancara.
(Syamsul)

Romeltea Media
Kim Gayatri Mojokerto Updated at:

Sabtu, 04 Agustus 2018

DINSOS SERAHKAN BPNT KEPADA WARGA MISKIN


Warga miskin di kota Mojokerto kini   merasa lega dan bisa tersenyum karena program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang ditunggu tunggu  untuk tahun 2018 telah dicairkan. Kegembiraan tersebut semakin bertambah ketika Dinas Sosial Kota Mojokerto sebagai lembaga yang berwenang menangani kesejahteraan sosial khususnya  persoalan kemiskinan itu meresmikian dan menyerakan penggunaan MCK bagi Kelompok Penerima Manfaat (KPM).

Acara launching BPNT  yang dilakukan bersamaan dengan penyerahan MCK tersebut berlangsung di E- warung Melati Kecamatan Prajuritkulon Kota Mojokerto, dihadiri oleh Kepala Dinas Sosial , OPD terkait, Perwakilan Bank BNI, perwakilan Pelindo dan Keluarga penerima manfaat.
Menurut Kepala Dinas Sosial Kota Mojokerto, drg. Mujiwati menjelaskan bahwa jumlah penerima BNPT APBD tahun 2018 sebanyak 2000 KPM. Jumlah ini lebih banyak dari tahun sebelumnya yaitu 150 KPM. Diharapkan dengan 2.000 KPM ditambah 4.685 dari APBN semua orang miskin dan rentan miskin akan mendapatkan BPNT.
Perlu diketahui bahwa Beras Sejahtera (Rasta} bagi warga miskin digantikan dengan Bantuan Pangan Non Tunai yang didistribusikan menggunakan Kasrtu Keluarga Sejahtera (KKS) dan pembagian BPNT ini DIGRATISKAN.
(Budiman)

Romeltea Media
Kim Gayatri Mojokerto Updated at:

Jumat, 03 Agustus 2018

Wujudkan ekonomi kreatif melalui Bank Sampah "BPJS GANDENG BSI BAYAR IURAN PAKAI SAMPAH"

Banyak yang bisa dilakukan oleh Bank Sampah Induk (BSI) Kota Mojokerto untuk mendukung program Pemerintah.  Setelah sukses bayar pajak pakai sampah yang kerjasama dengan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPPKA), Jual sembako, jual voucer listrik, simpan pinjam,   kini BSI digandeng oleh BPJS Kesehatan berencana bayar premi /iuran JKN dengan menggunakan uang sampah.  Dengan modal setor sampah ke Bank Sampah terdekat maka tabungan dari uang sampah dpat berfungsi multi guna tinggal menyesuaikan besar kecilnya nila tabungan.
Aktualisasi awal dilakukan sosialisasi oleh BPJS terhadap Fasilitator Bank Sampah se-Kota Mojokerto, senin 23/7/2018 bertempat di Taman Baca TPA Randegan.
Ide kerjasama ini dimaksudkan untuk mempermudah layanan bagi peserta BPJS di Kota Mojokerto. Dokter. Dina Diana Permata Pimpinan Cabang BPJS Kota Mojokerto saat dialog dengan fasilitator Bank Sampah menyampaikan, peserta JKN adalah setiap orang yang telah membayar iuran, termasuk orang asing yang bekerja di Indonesia paling singkat selama 6 (enam) bulan. Peserta JKN terbagi  dalam kelompok Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI), yaitu masyarakat miskin dan tidak mampu yang iurannya dibayar pemerintah.  Selain itu peserta bukan Penerima Bantuan Iuran, Pekerja Penerima Upah (PNS, TNI, Polri, Pegawai BUMN/BUMD/Swasta/lainnya), Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri, Pekerja Bukan Penerima Upah (Peserta mandiri / sektor informal),Bukan Pekerja (Pensiunan, Veteran, Investor).
Channel pembayaran iuran dapat melalui Perbankan dan Payment Point Banking.  “Seperti Bank Sampah dapat mengkoordinir pembayaran iuran peserta JKN dari hasil penjualan sampah, tentunya ini bagi peserta mandiri” katanya. Bagi Bank sampah di Kota Mojokerto dapat melayani pembayaran iuran BPJS baik peserta JKN yang sudah terdaftar maupun peserta baru yaitu dari warga Kota yang belum terkaver BPJS baik itu sebagai peserta PBI atau PBU.
Disampaikan oleh Riani Direktur BSI saat ini jumlah Bank Sampah Unit sebanyak 115 yang sudah terbentuk.  Klu bicara kepesertaan BPJS menurut data Dinas Kesehatan sudah mencapai 98 %. Artinya tinggal 2 % saja warga Kota Mojokerto yang belum menjadi peserta.  Warga manakah yang 2 % tersebut tentunya perlu disandingkan antara jumlah penduduk dengan jumlah peserta JKN. Sehingga pengurus Bank Sampah bisa maping langsung warga di wilayahnya yang belum menjadi peserta JKN mandiri. Hadir menyertai dokter Dina adalah Feredian Pajar dan Wido selaku Narasumber serta staf BPJS lainnya. Hadir pula pimpinan DLH Lucki dan Suwaji. (ri)

Romeltea Media
Kim Gayatri Mojokerto Updated at:

PUSYAR 1 MILIAR PINJAMAN TANPA BUNGA UNTUK UMKM DAN UKM KOTA MOJOKERTO

Rasanya sulit dipercaya   pinjam uang tanpa bunga.  Apalagi itu pinjaman di Bank baik itu Bank Pemerintah atau swasta.  Namun demikianlah adanya UMKM dan UKM di Kota Mojokerto mendapatkan fasilitas pinjaman modal usaha tanpa bunga. Besaran pinjaman mulai 500 ribu sd. 10 juta rupiah dengan jumlah total 1 miliar rupiah hanya untuk warga Kota Mojokerto .  
Pinjaman ini disebut Program Pembiayaan Usaha Syariah (PUSYAR)  kerjasama antara BPRS, Badan Amil Zakat (BAZ) dan Masyarakat Ekonomi Syariah  (MES) serta Disperindag.  Teknis pelaksanaanya adalah pelaku Usaha kecil menengah dan khusus  warga Kota Mojokerto yang membutuhkan modal usaha.  Persyaratan sebagai pemohon cukup mengisi formulir di Bank dan meminta rekomendasi Disperindag, dan MES setelah lolos seleksi dengan memastikan bahwa pemohon tersebut adalah warga Kota Mojokerto dan memiliki usaha kelas kecil menengah, maka dapat memperoleh pinjaman modal tanpa bunga. Bukan hanya tanpa bunga tetapi juga tanpa administrasi dan ausransi.  Lalu pertanyaannya siapa yang membayar bunganya? Dalam hal ini pihak BAZ yang membayar jasa/bunga atas pinjaman tersebut sekitar 150 juta rupiah setiap tahun.  Jaminan jasa pinjaman tersebut adalah bersumber dari infaq para Mujaki. “ini bukan uang zakat, tapi infaq” artinya secara Agama, bahwa dana infaq boleh digunakan untuk memberikan modal masyarakat ekonomi lemah agar dapat memiliki usaha sehingga dapat memutus rantai kemiskinan. Sementara dana zakat diperuntukan untu 8 al asnaf sesuai syariat Islam. (terang Mas’ud Yunus selaku Pembina BAZNAS Kota Mojokero, saat launching PUSYAR  jilid dua beberapa waktu lalu). Peran BPRS adalah sebagai penyedia dana 1 Miliard rupiah tersebut.
Oleh karenanya program PUSYAR ini menarik perhatian beberapa daerah untuk melalukan pengkajian dan sekaligus mengaodopsi  atas kemitraan Pemerintah daerah dengan lembaga non Pemerintah. Ini adalah murni dana masyarakat sebagai bentuk partisipasi mendukung program penanggulangan kemiskinan.  Dengan Pusyar pelaku usaha  di Kota Mojokerto dapat meningkatkan usahanyadenagn lancar karena tidak lagi menanggung bunga/jasa bank hanya membayar angsuran pokok saja.(ri)

Romeltea Media
Kim Gayatri Mojokerto Updated at:

UPAYA PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI KOPERASI

Undang-undang RI Nomor 25 tahun 1992 tentang Koperasi, menjelaskan Koperasi sebagai gerakan ekonomi  rakyat maupun sebagai Badan Usaha berperan serta untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, dalam tata perekonomian nasional yang disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Koperasi perlu membangun dirinya dan dibangun menjadi kuat dan mandiri berdasarkan prinsip koperasi sehingga mampu berperan sebagai Soko Guru Perekonomian Nasional. Pembangunan Koperasi merupakan tugas dan tanggungjawab Pemerintah dan seluruh rakyat. Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di Kota Mojokerto dalam mewujudkan Kota Mojokerto sebagai Kota Service City yang maju, Sehat, Cerdas, sejahtera dan bermoral. Kota Mojokerto sangat sempit wilayahnya, dan tidak dapat menambah luas wilayahnya (SDA), tapi kita punya Sumber Daya Manusia (SDM), dengan membangun SDM, termasuk membangun kesehatan, pendidikan dan ekonominya. Untuk membangun ekonomi dapat kita tingkatkan melalui Koperasi dan UMKM, karena Koperasi mempunyai semangat kegotong-royongan ini merupakan karakter bagi kita bangsa Indonesia. Kita harus mengetahui dan faham akan prinsip-prinsip koperasi, koperasi sangat tangguh, dikala kita dihadapkan dengan krisis moneter, koperasilah yang mampu membantu perekonomian kita. Gerakan ekonomi ditanami oleh Koperasi akan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya di Kota Mojokerto.
Menurut Didik Hermansyah, S.Sos, MM Kabid Bina Koperasi Diskoumunaker Kota Mojokerto, di Kota Mojokerto telah terbentuk 177 Koperasi yang sudah berbadan hukum, namun demikian masih ada koperasi yang jalan di tempat alias belum maju (tidak aktif) sedangkan untuk Koperasi Wanita (Kopwan) ada 27 Koperasi yang beranggotakan wanita. Dari 27 Koperasi Wanita ada 18 Koperasi wanita yang pada tahun 2009 telah mendapat bantuan Dana Hibah dari Provinsi Jawa Timur sebesar Rp 25.000.000,- (Dua Puluh Lima Juta Rupiah). Dan keberadaan koperasinya ada di masing-masing Kelurahan. Untuk di Kelurahan Kedundung Koperasi Wanita (Koperasi Wanita Istichomah)  yang beralamatkan di Sekar Putih Nomor 430, yang di Ketuai oleh Ibu Jumrotul Anisah yang beranggotakan 116 orang. Dan sudah dapat memberikan bantuan modal usaha bagi para anggotanya, untuk pengembangan usahanya, sehingga dapat meningkatkan perekonomian keluarganya. (Sef).   

Romeltea Media
Kim Gayatri Mojokerto Updated at:

Kamis, 02 Agustus 2018

BENTENG TUMBUH MENJADI KAWASAN PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT

Beberapa kawasan di kota Mojokerto sejak 5 sampai 10 tahun terakhir telah tumbuh begitu pesat, hal ini terjadi  dampak dari pembangunan infra struktur. Sejak Pemerintah Kota Mojokerto pada Pemerintahan 
Walikota Abdul Gani kemudian diteruskan oleh Mas'ud Yunus 10 tahun terakhir telah membuahkan hasil. Sebagaimana diketahui bahwa beberapa tahun terakhir dua Walikota ini telah menggenjot pembangunan infrasruktur,m bahkan Walikota Mas'ud Yunus pernah menjuluki tahun tahun Infra struktur. Tujuannya adalah selain untuk ketertiban dan keindahan kota namun yang terpenting adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat yang secara otomatis untuk menanggulangi kemiskinan.

 Beberapa kawasan disudut kota secara ekonomi telah mulai menggeliat dan mulai tumbuh, bahkan ada pertumbuhan ekonominya begitu pesat hal ini bisa dilihat salah satunya adalah kawasaan di Jl. Benteng Pancasila dan sekitarnya. Kawasan  Benteng Pancasila 10 tahun lalu kondisinya sepi, gelap dan rawan. Namun setelah dibangunnya jalan kembar, area yang dulu termasuk area persawahan itu kini  telah menjadi kawasan bisnis masyarakat kecil (UKM).  Terdapat rartusan UKM dan para PKL yang memanfaat kawasan ini sebagai lahan untuk mencari penghidupan dengan berjualan aneka produk masyarakat  seperti makanan, minuman, pakaian, bahan bahan keperluan rumah tangga sampai produk ikan,   buah dan aneka sayuran.  Disini mulai bisa terlihat perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang disertai dengan pemberdayaan masyarakat. Awalnya pedagang yang asli adalah pindahan dari aloon aloon Kota dan kawasan Djoko Sambang namun belakangan telah berkembang mengundang para pebisnis dan pengelola kuliner yang kini jumlahnya mencapai limaratusan lebih.
Ramainya kawasan ini telah mengundang investor besar membangun saraana wisata mainan anak anak, Pusat pertokoan (Carrefour), Pusat Pderbelanjaan (Sunrise Mall) dan Hotel Ayola.
(Budiman)

Romeltea Media
Kim Gayatri Mojokerto Updated at:

2.787 KPM DI KOTA MOJOKERTO TERIMA BANTUAN PKH

Penanggulangan masalah kemiskinan dilakukan melalui berbagai program dan kegiatan. Pemerintah Kota Mojokerto menjadikan penanganan kemiskinan sebagai salah satu program kerja prioritas. Sedangkan pemerintah pusat juga terus melancarkan pelaksanaan berbagai program yang bertujuan membantu meringankan beban warga miskin. Salah satu program yang kini tengah dilancarkan adalah Program Keluarga Harapan (PKH). Program ini merupakan program pemberian bantuan sosial masyarakat kepada keluarga miskin yang ditetapkan sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
 sebanyak  2.787 Penerima Keluarga Manfaat (PKM) di Kota Mojokerto. Mereka merupakan penerima manfaat yang tersebar dari 3 (tiga) Kecamatan yakni Kecamatan Prajurikulon total 1.115 Keluarga Penerima Manfaat, Kecamatan Magersari total 1.228 Keluarga Penerima Manfaat dan Kecamatan Kranggan total 444 Keluarga Penerima Manfaat.Semoga ke depan ini penerima manfaat akan semakin terus berkurang, dengan peningkatan kesejahteraan tentunya.

Romeltea Media
Kim Gayatri Mojokerto Updated at:

MENANAMKAN LITERASI DIGITAL DALAM KELUARGA

Teknologi informasi telah berkembang begitu pesatnya pada saat ini. Seiring dengan itu cakupan penyebaran konten digital juga semakin luas dan nberagam . Munculnya konten konten bermuatan negatif dan kabar bohong atau hoax kini telah menjadi kekhawatiran  karena ba nyak menimbulkan dampak baik positip maupun yang negatif. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan informatika pun menekankan pentingnya literasi digital
Literasi digital adalah keterarikan, sikap dan kemampuan  individu menggunakan teknologi  digital dan alat komunikasi  untuk mengakses, mengelola, mengintegrasikan , menganalisis dan mengevaluasi informasi , membangun pengetahuan baru, membuat dan berkomunikasi dengan orang lain agar dapat berpartisipasi secara efektif dalam masyarakat. Dari uraian ini literasi digital sebenarnya bisa dimulai dari lingkungan yang paling dekat yakni keluarga,

Ajak masyarakat pahami literasi digital

Hasil survei CIGI-Ipsos 2016 menunjukkan bahwa 65 % dari 132 juta pengguna internet di Indonesia percaya dengan kebenaran informasi di internet tanpa mengecek, recek dan kroscek. Fenomena tersebut terjadi akibat peningkatan pengguna internet yang luar biasa namun tidak dibarengi pemahaman tentang literasi digital. Akibatnya penyebaran konten negatif seperti ujaran kebencian, berita bohong, perundungan, dan lain lain. 
Guna menanggulangi persoalan persoalan yang ada di masyarakat , maka Diskominfo Kota Mojokerto telah menjawab hal mini dengan mengadakan sosialisasi tentang pentingnya literasi digital ini kepada masyarakat, dimana untuk tahap pertama ini mengundang para pengurus/pengelola Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) se Kota Mojokerto untuk mdiberikan pembekalan tentang hal ini untuk selanjutnya diharapkan KIM sebagai penyebar Informasi publik dapat meneruskan ke masyarakat.
(Budiman)

Romeltea Media
Kim Gayatri Mojokerto Updated at:

PROGRAM KOTAKU 4 M UNTUK KOTA MOJOKERTO

Program Kawasan tanpa Kumuh (KOTAKU), Pemerintah Kota Mojokerto menerima kucuran dana dari Pemerintah pusat sebesar 4 Miliar rupiah.  Jumlah dana tersebut diperuntukan untuk  memperbaikan Kawasan kumuh yang ada di Kota Mojokerto. Menurut surat  keputusan Walikota Mojokerto, Kawasan kumuh yang ditetapkan adalah Kelurahan Balongsari, Kelurahan Kauman, Kelurahan Mentikan, Kelurahan Sentanan. Kelurahan Kranggan, Kelurahan Kedundung dan Kelurahan Pulorejo. Ketujuh kelurahan tersebut yang menjadi prioritas dari program tersebut. 
Menurut Muraji, SH kepala bidang Perumahandan Sarpras dan utilitas umum pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Mojokerto yang didampi Yuda Kepala seksi, bahwa_Untuk tahun ini anggaran sebesar 4 M diperuntukan bagi kelurahan Balongsari sebesar 1,5 miliard rupiah.  Kelurahan Kedundung sebesar 1 miliad rupiah, Kelurahan Balongsari sebesar 1,5 miliar rupiah, sedangkan Kelurahan Kauman, Pulorejo, Sentanan masing-masing  sebesar 500 ribu rupiah.  Sedangkan untuk Kelurahan Mentikan dan Kranggan sudah memperoleh program tersebut.
Program tahun 2018 ini mulai berjalan dengan sasaran kegiatan sesuai dengan juknis yang ada didasari hasil musyawarah warga masyarakat. Namun demikian masyarakat tidak diperkenankan memebuat program yang menyimpang dari juknis tersebut.
Tujuan program KOTAKU adalah mewujudkan universal akses yaiu seratus kosong seratus. Yang artinya serratus persen akses air bersih nol persen Kawasan kumuh dan seratus persen akses Sanitasi.  Sehingga dipastikan tahun ini diprioritaskan pada pembangunan sanitasi dan perbaaikan serta normalisasi saluran. Khusus pembangunan sanitasi pemerintah kota Mojokerto mempunyai kebijakan dengan system komunal. Mengingat jarak saptitank warga dengan sumber air tidak memenuhi standar minimal 10 meter. Dengan pembangunal sanitasi komunal maka target Kota Mojokerto  sebagai kota ODF dapat terwujud. (ri)

Romeltea Media
Kim Gayatri Mojokerto Updated at:

 
back to top