Kamis, 10 Agustus 2017

SEBAB SEBAB TERJADINYA KEPIKUNAN PADA LANSIA DAN UPAYA PENCEGAHANNYA



Penyakit pikun atau lupa ingatan atau populer  disebut ' Alzheimer "  adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya timbunan plak protein pada otak manusia. Timbunan tersebut dapat menyebabkan kematian sel otak sehingga penderita alzheimer akan mengalami berbagai gangguan otak seperti gangguan ingatan, disorientasi, perubahan karakter , kesulitan berbicara, kesulitan membaca/menulis

Menurut Dewi Kusuma seorang ahli dari Yayasan Non profit yang berfokus pada penanganan Alzheimer (Alzi) menegaskan bahwa " galau " dapat memicu terjadinya Alzheimer. Ada nasehat yang penting bagi anak muda yaitu agar tidak sering sering mengalami galau/kegalauan karena bisa berbahaya bagi masa tuanya, yaitu bisa terjangkirt penyakit alzheimer. Agar stop drama dan stop galau karena dampaknya bisa sampai tua, begitu kata Dewi Kusuma Suharya setelah menggelar acara pertemuan dengan Gubernur DIY di Kepatuhan pada Rabu 13 Agustus 2014.

Penderita Alzheimer meningkat terus

Berdasarkan catatan Alzi bahwa rata rata jumlah penderita Alzheimer pada tahun 2013 mencapai jumlah satu juta orang di Indonesia saja dan jumlah tersebut akan naik jumlah setiap tahunnya bahkan Alzi memperkirakan akan naik drastis duakali lipat ditahun 2030 dan sekitar 4 juta orang di Indonesia pada tahun 2050. Adapun beaya perawatan penyakit ini amat tinggi dan mahal., Di Jakarta beaya perrorangan untuk satu orang penderita bisa mencapai Rp, Rp. 710 juta/bulan kata DK. Suharya. Sungguh angka yang cukup mencengangkan.

Penyebab dan akibatnya

Diantara penyebab  penyakit Alzheimer yang utama adalah faktor genetis yang dipicu oleh stress, depressi dan gaya hidup yang tidak sehat. Permasalahan utamanya adalah kurangnya pemahaman masyarakat yang memandang bahwa penyakit pikun adalah hal biasa yang terjadi dan dialami oleh orang orang yang berusia lanjut. Masyarakat juga seringkali tidak memahami gejala gejala penyakit ini. Akibatnya banyak kasus kasus orang tua yang hilang atau tersesat karena pikun. Demikian juga banyak kasus dimana anak memarahi orang tua  karena kepikunannya, demikian kata DK Suharya seorang pakar kepikunan padahal mestinya hal tersebut bisa dihindari dan diantisipasi dengan deteksi dini di klinik kepikunan.

Tanda tanda atau ciri/gejala kepikunan

Dari beberapa ciri ciri atau tanda atau gejala kepikunan adalah :
1. Mengalami gangguan ingatan yaitu suka mengulang ulang  kata atau pertanyaan yang sama kepada orang yang sama pula sehingga bisa menjengkelkan orang.

2. Mengalami disorientasi, yaitu mudah lupa atas apa yang baru saja diucapkan atau dilakukan. Seringkali lupa  tentang hari, tanggal sesuatu kejadian.  Mudah tersesat walaupun jalan seringkali dilalui.

3. Kesulitan membaca dan menulis, mengemukakan pendapat, merumuskan kata kata yang tepat.

4. Perubahan sifat dan perilaku.
    asalnya berperilaku baik menjadi buruk atau sebaliknya. Asalnya berperilaku menyenangkan menjadi menjengkelkan atau sebaliknya.

Upaya mencegah agar tidak cepat pikun

Diantara upaya upaya  yang bisa dilakukan untuk menghambat kepikunan adalah :

1. Menjaga agar kondisi agar tetap memiliki daya ingat yang kuat yaitu dengan jalan melakukan latihan latihan otak, yaitu senam otak caranya mudah dengan mencoba mengingat ingat kembali masa lalu yang menyenangkan, mengingat kembali teman teman dekat sewaktu kecil dan sekolah, menyebutkan beberapa judul lagu dan lain lain. Cara ini cukup ampuh untuk melatih kekuatan daya ingat sehingga terhindar dari kepikunan.

2. Mengjkonsumsi makanan yang mengandung nutrisi untuk otak  seperti aneka buah buahan, bawang merah, aneka sayuran / serat

3. Meminum air putih yang cukup dan teratur 6 sampai 8 gelas perhari

4. Istirahat dan tidur yang cukup serta rekreasi secara berkala untuk menghindari kejenuhan

5. Merefleksikan otak dengan melakukan aktifitas yang menyenangkan seperti olahraga, berkebun, memancing dan lain lain.

6. Usaha melakukan membaca dan menulis untuk memperkuat daya ingat sehingga tidak mudah ngedrop.

Romeltea Media
Kim Gayatri Mojokerto Updated at:

 
back to top