Rabu, 09 Agustus 2017

PENYAKIT PIKUN DAN HUBUNGANNYA DENGAN LANSIA


Barangkali kita pernah mengalami lupa yang berulang ulang atau keseringan lupa, misalnya lupa menaruh kunci motor atau mobil, padahal baru saja meletakkannya.  Seharusnya kita masih ingat dimana kunci itu diletakkan karena baru saja tetapi kita sudah kebingungan mencarinya karena lupa. lagi lagi lupa.
Ternyata banyak orang yang sudah banyak lupa terutama bagi orang orang yang menginjak usia 50 tahun keatas  ataupun lansia,  dan rata rata orang pikun itu sudah menginjak usia lanjut walaupun bisa saja terjadi  pada usia muda. dan kejadian kejadian yang seringkali luipa tersebut adalah suatu penyakit yang  namanya populer disebut dengan pikun.

Istilah pikun

Secara istilah pikun berarti menurunnya kemampuan  kognisi atau kemampuan berpikir seseorang dengan indikasi menurunnya daya ingat, kemampuan penalaran serta menurunnya tingkat kemampuan menyelesaikan suatu persoalan sehari hari. Pikun disebabkan oleh kerusakan jaringan otak  dan semakin lama akan semakin bertambah parah. dalam dunia medis istilah pikun dikenal dengan istilah "demensia " yang berarti kemunduran fungsi intelektual dan sosial seseorang secara pelan pelan.

Faktor faktor penyebab

Beberapa faktor penyebab  terjadinya pikun menurut para ahli disebutkan antara lain  ada 5 (lima) hal yaitu : faktor usia, faktor menurunnya fungsi sel saraf otak, faktor pola makan dan gaya hidup, tingkat tekanan hidup (stress), faktor pengaturan istirahat/tidur. Penjelasaannya adalah berikut ini.

 1. Faktor Usia
Semakin tua usia seseorang maka akan berpotensi pikun  Orang orang yang sudah berusia lanjut ( Lansia) umumnya lemah dalam mengingat hal hal yan baru yang dijumpai atau dibacanya. Hal ini terjadi karena hilangnya motivasi orang lansia untuk mengingat sesuatu tersebut .

2. Faktor menurunnya fungsi  sel  saraf otak
Menurunnya fungsi sel saraf otak menjadi salah satu penyebab munculnya penyakit pikun. Sel sel saraf otak  yang rusak akan membuat kemampuan mengingat dan berpikir  seseorang menjadi lemah. salah satu penyakit  yang menyerang sel saraf otak adalah " alzheimer "
Alzheimer adalah sindrom dengan apoptosissel sel otak pada saat yang hampir bersamaan. sel sel saraf p[ada penderita alzheimer tidak memiliki kemampuan untuk memulihkan synafise dalam kondisi yang sudah aus / rusak, padahal kemampuan stabilisasi atau regenerasi synafise dalam kondisi normal tetap ada dalam sel saraf manusia lanjut usia. Orang yang pikun karena penyakit ini akan mengalami penurunan drastis kemampuan regenerasi sel saraf yang mana sebagian diakibatkan oleh mutasi genetika dan sebagian lagi akibat dari pengerasan  protein tertentu didalam otak.

3. Faktor makanan dan gaya hidup 
Konsumsi makanan yang tidak sehat dapat mempercepat  seseorang menjadi pikun. Misalnya mengkonsumsi makanan yang berlemak dalam jumlah banyak  Makanan berlemak dapat menghambat peredaran darah keotak  sehingga mengurangi fungsi otak. Demikian juga gaya hidup yang kurang sehat seperti merokok,  meminum alkohol (miras), Narkoba  dan obat terlarang lainnya akan dapat mempercepat penyakit pikun.

4. Stress
Stress adalah suatu kondisi seseorang yang mengalami depresi atau tekanan karena sesuatu masalah yang berat yang menyebabkan seseorang menjadi tegang baik mental maupun sarafnya sehingga mempengaruhi perilakunya yang pada gilirannya tidak dapat mengontrol pola makan dan perilakunya. Ketika seseorang mengalami stress  maka sel sel di hippocampus (bagian otak sebelah dalam) terpaksa akan bekerja lebih keras sehingga otak menjadi lelah dan mudah rusak.

5. Faktor Istirahat/tidur 
Setiap orang membutuhkan istirahat atau tidur yang cukup  yang ideal bagi orang dewasa  adalah 6 -8 jam  sehari. Tetapi bilamana dilakukan lebih dari 8 jam  dalam sehari semalam maka akan lebih cepat terkena penyakit pikun, begitu juga jika kurang dari 6 jam sehari semalam. (Bdm)




Romeltea Media
Kim Gayatri Mojokerto Updated at:

 
back to top