Kamis, 07 September 2017

FORUM KIM KOTA GELAR TALK SHOW DI GEMA FM 90,5


wawancara sedang berlangsung

Dalam rangka merealisasikan program Forum Kelompok Informasi Masyarakat (Forum KIM) Kota Mojokerto, hari senin (4/9) kemarin siang telah menggelar program talkshow diradio Gema FM 90,5 yang untuk pertama kalinya ini diikuti oleh narasumber para pengurus dari 3 (tiga) Kim yaitu  H. Budiman dari KIM Gayatri,  Luluk Suhermin Kim Suara Kranggan serta Lucky Ernawati dan Koesnoadi dari  KIM Mojopahit. Program talk show ini difasilitasi oleh Dinas Komunikasi dan Informasi (DisKominfo) yang pada kesempatan itu menghadirkan satu orang pembina KIM yaitu ibu Siti Mutmainnah. Sedang acara talk show dipandu oleh pembawa acara Riani, SH, MSi

Untuk meningkatkan ketrampilan/SDM

Menurut Ketua Forum Budiman bahwa sengaja dipilihnya program Talkshow ini  diseklenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan ketrampilan dan SDM para pengelola KIM sebagai agen informasi, disamping sebagai komunikator dan fasilitator di masyarakat. Hal tersebut dibenarkan oleh  Ny. Umariyah, SE. pembina yang lain dari Diskominfo'

Topik talkshow

Talkshow di radio tersebut berlangsung cukup seru selama 1 jam dengan disertai beberapa canda  diantara para narasumber  mulai jam 10.00 dan berakhir jam 11 dengan topik tentang " Eksistensi KIM serta  Fungsi dan Peranannya  dalam pengelolaan Informasi " dan cukup mendapat perhatian dari pendengar.
(Bdm)




Romeltea Media
Kim Gayatri Mojokerto Updated at:

HIKMAH IDUL ADHA, Ibrahim dan Ismail Sosok teladan Bagi Manusia

Ketika setiap tahun kita memperingati Hari Raya Idul Adha , hendaknya kita selalu mengingat akan hikmah yang besar dan begitu luar biasa yang dapat kita petik dari peristiwa tersebut. Ibrahim dan Ismail adalah bapak tauhid. Beliau adalah aktor utama pada kisah dibalik Idul Adha yang duiperingati umat Islam setiap tahun. Beliau adalah teladan bagi manusia diseluruh penjuru dunuia sepanjang masa dalam menjalani ujian ketaatan kepada Allah SWT.

Apa yang telah dilakukan oleh Ibrahim dan Ismail adalah merupakan sepenggal kisah yang sangat luar biasa dan penuh makna bagi umat manusia.. Demi memenuhi dan menunaikan ketaatannya kepada Allah SWT  nabi Ibrahim patuh, sabar dan rela untuk menyembelih putra satu satunya dan kesayangannya, suatu teladan bagi orang tua manapun agar senantiasa konsisten dalam beramal dan berjuang, dengan lebih memilih dan mengutamakan  menjalankan ketaatan kepada Allah SWT daripada keluarga, anak, istri, harta benda atau kesenangan dunia lainnya.

Begitu juga dengan Ismail seorang Nabi yang rela dan ikhlas jiwa dan raganya dikorbankan (disembelih) oleh ayahandanya demi memenuhi perintah Allah SWT. Beliau begitu mantap tanpa keraguan sedikitpun. Karena itu keteladanan beliau berdua perlu kita contoh dan amalkan. Sebuah kata " pengorbanan "  Sebab apabila mau mencontoh perilaku mereka berdua pada zaman ini maka Insya Allah dunia akan aman, damai dan lebih baik. Hal ini telah disampaikan Allah SWT  dalam firmannya :

 " Kamu sekali kali tidak akan sampai pada kebajikan yang sempurna sebelum kamu menafkahkan sebagian  harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan esungguhnyab Allah mengetahuiNya " (Q.S Ali Imron/3 : 92)

Dari ayat diatas kiranya amat jelas dapat dipahami bahwa manusia tidak akan memperoleh kebahagiaan dan keberhasilan dalam kehidupan didunia apalagi diakhirat, kecuali jika kita mau mengorbankan apa yang kita cintai. Nabi Ibrahim telah berhasil meraih predikat "khalilullah " (Kekasih Allah) karena telah mampu berkorban, yakni mengorbankan sesuatun yang amat dicintainya berupa putranya sendiri Ismail. Tentu ini cobaan dan ujian yang amat berat dan sangat tidak disukai / tidak disenangi bagi manusia biasa  dan sangat tidak mungkin dan mampu melaksanakannya kecuali hamba hamba yang sabar dan ikhlas.  Padahal Allah SWT telah berfirman :

" Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal itu amat baik bagimu. Dan boleh jadi kamu mencintai sesuatu padahal itu amat buruk bagimu. Allah mengetahuimsedang kamu tidak mengetahui. "

Sebagian kisah kehidupan nabi Ibrahim dan Ismail telah membuktikan hal tersebut yaitu ketika beliau diperintahklan meninggalkan istrinya Siti Hajar dan putranya Ismail yang masih bayi  dalam padang pasir yang gersang tanpa ada makanan dan minuman tanpa ada air, Maka berlari larilah Siti Hajar mencari air untuk bayinya akhirnya muncul Air Zam zam yang kemudian menjadi ritual Sa'i bagian dari ibadah haji yang dilakukan oleh umat Islam sedunia sampai saatini. Ini adalah hikmah.yang bisa kita rasakan sebagai umat akhir zaman hingga saat ini.. 
(Budiman)

Romeltea Media
Kim Gayatri Mojokerto Updated at:

 
back to top