Senin, 11 September 2017

PWRI BENTUK RUKUN KEMATIAN UNTUK ANGGOTANYA


Sebagai organisasi kemasyarakatan yang menghimpun para lansia pensiunan dari Pegawasi Negeri Sipil PWRI (singkatan dari Persatuan Wredatama Republik Indonesia
 dalam programnya yang antara lain untuk pembuinaan kedalam telah membentuk Rukum Kematian yang bertujuan untuk memenuhi sebagian kebutuhan dasar bagi anggota dan keluarganya.
Bagi kedluarga yang ditinggalkan PWRI Kota Mojokerto menghimpun dana kematian dari anggota sendiri lewat organisasi diawal masuk mendaftar menjadi anggota.

Semenjak tahun 2015 PWRI Kota telah membentuk sub lembaga yaitu Rukun Kematian PWRI . Di tahun 2015 setiap anggota dikenakan Rp. 20.000,- / pertahun dan bisa diklain ketika anggota meninggal dan mendapatkan Rp. 400.000,- Tatacara  pengajuan klain sangat mudah dengan menunjukkan kartu anggota Rukun Kematian melalui Ranting, kemudian Ranting memberitahun Cabang selanjutnya Cabang mencairkan kepada keluargas anggota yang meninggal.

Kemudian semenjak tahun 2016 iuran dinaikkan menjadi Rp. 50.000,- pertahun dan klain yang didapatkan sejumlah Rp. 700.000,-

Manajemen Keuangan Rukun Kematian

Dana iuran kematian  anggota PWRI atau istrinya dipungut dan dibayarkan oleh anggota yayasan Rukun Kematian melalui Pengurus Ranting/Anak Ranting. Setiap anggota yang terdaftar dibukukan oleh Pengurus Ranting/Anak Ranting , sedangkan dana disetor ke Cabang kemudian untuk pengambilan/klaim dana rukun kematian dengan menunjukkan  Kartu Rukun Kematian. Dana yang terhimpun diamankan dalam Rekening rukum kematian sebagai dana abadi (Hanya untuk kematian saja). (Budiman)

Romeltea Media
Kim Gayatri Mojokerto Updated at:

MELIHAT FENOMENA DAN AKTIFITAS LANSIA

Mengamati aktifitas dan kehidupan para lansia bagi penulis adalah sesuatu yang menarik. Ada dorongan tersendiri ikarena pertama, bahwa penulis tergolong   lansia. Kedua bahwa semua orang pada saatnya nanti akan menjadi lansia, tidak mungkin akan muda terus. Karena itu tentu ada alasan yang bisa diterima karena  ada pengalaman yang berharga yang bisa diambil  dan  akan sangat  berguna nanti ketika sudah berusia lanjut. Berbagai macam karakter lansia bisa kita lihat dan saksikan dalam aktifitas kehidupan mereka.

Fenomena Lansia 


Ada beberapa macam kelompok lansia menurut pengamatan pribadi penulis diantaranya dari sisi motivasi, yaitu pertama,  kelompok yang menghendaki kesenangan saja tidak mau menerima bahwa dirinya sudah pensiun. Kedua, Kelompok lansia yang berangsur angsur meninggalkan kesenangan menuju kegiatan spiritual dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ketiga kelompok lansia yang tidak peduli yang menerima dan menjalani hidup apa adanya tanpa ada perubahan apa apa.
Sebagai manusia yang sudah berusia lanjut mereka telah memiliki pengalaman hidup baik pahit maupun manis telah dijalaninya . Mereka sudah memiliki kebajikan, kearifan dan pengalaman yang bisa diteladani oleh generasi mendatang. Kemudian seiring dengan kemajuan iptek telah memicu timbulnya berbagai perubahan dalam masyarakat yang berdampak pada peningkatan angka harapan hidup. Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah semakin meningkatnya usia harapan hidup bagi penduduk. Dengan meningkatnya usia harapan hidup, menyebabkan jumlah  lansia terus meningkat dari tahun ketahun. Namun juga tidak bisa diingkari bahwa proses penuaan  akan berdampak pada timbulnya persoalan persoalan sosial, ekonomi dan kesehatan. Hal itu terjadi secara alamiah karena telah berkurabngnya akses terhadap kebutuhan dan kesempatan yang tersedia sebaai hasil  kemajuan dan pembangunan

Yang seringkali muncul bersamaan dengan itu adalah adanya persoalan hak azasidari kelompok usia lanjut yang bermasalah. Dalam hal ini adalah mereka yang kurang atau tidak mendapat perhatian dari keluarganya. ada juga lansia yang terlantar (LT). Sudah barang tentu hal ini kedepan harus mendapat perhatian karena bukan tidak mungkin permasalahannya akan semakin kompleks karena kondisi perekonmian yang cenderung kurang baik, naiknya kebutuhan hidup dengan naiknya barang barang. Sementara pendapatan  tetap  tidak  ada kenaikan.


Romeltea Media
Kim Gayatri Mojokerto Updated at:

 
back to top