Penyakit pikun atau lupa ingatan atau
populer disebut ' Alzheimer " adalah penyakit yang disebabkan
oleh adanya timbunan plak protein pada otak manusia. Timbunan tersebut dapat
menyebabkan kematian sel otak sehingga penderita alzheimer akan mengalami berbagai
gangguan otak seperti gangguan ingatan, disorientasi, perubahan karakter ,
kesulitan berbicara, kesulitan membaca/menulis
Menurut Dewi Kusuma seorang ahli dari Yayasan Non
profit yang berfokus pada penanganan Alzheimer (Alzi) menegaskan bahwa "
galau " dapat memicu terjadinya Alzheimer. Ada nasehat yang penting bagi
anak muda yaitu agar tidak sering sering mengalami galau/kegalauan karena bisa
berbahaya bagi masa tuanya, yaitu bisa terjangkirt penyakit alzheimer. Agar
stop drama dan stop galau karena dampaknya bisa sampai tua, begitu kata Dewi
Kusuma Suharya setelah menggelar acara pertemuan dengan Gubernur DIY di
Kepatuhan pada Rabu 13 Agustus 2014.
Penderita Alzheimer meningkat terus
Berdasarkan catatan Alzi bahwa rata rata jumlah
penderita Alzheimer pada tahun 2013 mencapai jumlah satu juta orang di
Indonesia saja dan jumlah tersebut akan naik jumlah setiap tahunnya bahkan Alzi
memperkirakan akan naik drastis duakali lipat ditahun 2030 dan sekitar 4 juta
orang di Indonesia pada tahun 2050. Adapun beaya perawatan penyakit ini amat
tinggi dan mahal., Di Jakarta beaya perrorangan untuk satu orang penderita bisa
mencapai Rp, Rp. 710 juta/bulan kata DK. Suharya. Sungguh angka yang cukup
mencengangkan.
Penyebab dan akibatnya
Diantara penyebab penyakit Alzheimer yang
utama adalah faktor genetis yang dipicu oleh stress, depressi dan gaya hidup
yang tidak sehat. Permasalahan utamanya adalah kurangnya pemahaman masyarakat
yang memandang bahwa penyakit pikun adalah hal biasa yang terjadi dan dialami
oleh orang orang yang berusia lanjut. Masyarakat juga seringkali tidak memahami
gejala gejala penyakit ini. Akibatnya banyak kasus kasus orang tua yang hilang
atau tersesat karena pikun. Demikian juga banyak kasus dimana anak memarahi
orang tua karena kepikunannya, demikian kata DK Suharya seorang pakar
kepikunan padahal mestinya hal tersebut bisa dihindari dan diantisipasi dengan
deteksi dini di klinik kepikunan.
Tanda tanda atau ciri/gejala kepikunan
Dari beberapa ciri ciri atau tanda atau gejala kepikunan adalah :
1. Mengalami gangguan ingatan yaitu suka
mengulang ulang kata atau pertanyaan yang sama kepada orang yang sama
pula sehingga bisa menjengkelkan orang.
2. Mengalami disorientasi, yaitu mudah lupa atas
apa yang baru saja diucapkan atau dilakukan. Seringkali lupa tentang
hari, tanggal sesuatu kejadian. Mudah tersesat walaupun jalan seringkali
dilalui.
3. Kesulitan membaca dan menulis, mengemukakan
pendapat, merumuskan kata kata yang tepat.
4. Perubahan sifat dan perilaku.
asalnya berperilaku baik
menjadi buruk atau sebaliknya. Asalnya berperilaku menyenangkan menjadi
menjengkelkan atau sebaliknya.
Upaya mencegah agar tidak cepat pikun
Diantara upaya upaya yang bisa dilakukan
untuk menghambat kepikunan adalah :
1. Menjaga agar kondisi agar tetap memiliki daya
ingat yang kuat yaitu dengan jalan melakukan latihan latihan otak, yaitu senam
otak caranya mudah dengan mencoba mengingat ingat kembali masa lalu yang
menyenangkan, mengingat kembali teman teman dekat sewaktu kecil dan sekolah,
menyebutkan beberapa judul lagu dan lain lain. Cara ini cukup ampuh untuk
melatih kekuatan daya ingat sehingga terhindar dari kepikunan.
2. Mengjkonsumsi makanan yang mengandung nutrisi
untuk otak seperti aneka buah buahan, bawang merah, aneka sayuran / serat
3. Meminum air putih yang cukup dan teratur 6
sampai 8 gelas perhari
4. Istirahat dan tidur yang cukup serta rekreasi
secara berkala untuk menghindari kejenuhan
5. Merefleksikan otak dengan melakukan aktifitas
yang menyenangkan seperti olahraga, berkebun, memancing dan lain lain.
6. Usaha melakukan membaca dan menulis untuk
memperkuat daya ingat sehingga tidak mudah ngedrop.