Kamis, 02 Agustus 2018

BENTENG TUMBUH MENJADI KAWASAN PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT

Beberapa kawasan di kota Mojokerto sejak 5 sampai 10 tahun terakhir telah tumbuh begitu pesat, hal ini terjadi  dampak dari pembangunan infra struktur. Sejak Pemerintah Kota Mojokerto pada Pemerintahan 
Walikota Abdul Gani kemudian diteruskan oleh Mas'ud Yunus 10 tahun terakhir telah membuahkan hasil. Sebagaimana diketahui bahwa beberapa tahun terakhir dua Walikota ini telah menggenjot pembangunan infrasruktur,m bahkan Walikota Mas'ud Yunus pernah menjuluki tahun tahun Infra struktur. Tujuannya adalah selain untuk ketertiban dan keindahan kota namun yang terpenting adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat yang secara otomatis untuk menanggulangi kemiskinan.

 Beberapa kawasan disudut kota secara ekonomi telah mulai menggeliat dan mulai tumbuh, bahkan ada pertumbuhan ekonominya begitu pesat hal ini bisa dilihat salah satunya adalah kawasaan di Jl. Benteng Pancasila dan sekitarnya. Kawasan  Benteng Pancasila 10 tahun lalu kondisinya sepi, gelap dan rawan. Namun setelah dibangunnya jalan kembar, area yang dulu termasuk area persawahan itu kini  telah menjadi kawasan bisnis masyarakat kecil (UKM).  Terdapat rartusan UKM dan para PKL yang memanfaat kawasan ini sebagai lahan untuk mencari penghidupan dengan berjualan aneka produk masyarakat  seperti makanan, minuman, pakaian, bahan bahan keperluan rumah tangga sampai produk ikan,   buah dan aneka sayuran.  Disini mulai bisa terlihat perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang disertai dengan pemberdayaan masyarakat. Awalnya pedagang yang asli adalah pindahan dari aloon aloon Kota dan kawasan Djoko Sambang namun belakangan telah berkembang mengundang para pebisnis dan pengelola kuliner yang kini jumlahnya mencapai limaratusan lebih.
Ramainya kawasan ini telah mengundang investor besar membangun saraana wisata mainan anak anak, Pusat pertokoan (Carrefour), Pusat Pderbelanjaan (Sunrise Mall) dan Hotel Ayola.
(Budiman)

Romeltea Media
Kim Gayatri Mojokerto Updated at:

2.787 KPM DI KOTA MOJOKERTO TERIMA BANTUAN PKH

Penanggulangan masalah kemiskinan dilakukan melalui berbagai program dan kegiatan. Pemerintah Kota Mojokerto menjadikan penanganan kemiskinan sebagai salah satu program kerja prioritas. Sedangkan pemerintah pusat juga terus melancarkan pelaksanaan berbagai program yang bertujuan membantu meringankan beban warga miskin. Salah satu program yang kini tengah dilancarkan adalah Program Keluarga Harapan (PKH). Program ini merupakan program pemberian bantuan sosial masyarakat kepada keluarga miskin yang ditetapkan sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
 sebanyak  2.787 Penerima Keluarga Manfaat (PKM) di Kota Mojokerto. Mereka merupakan penerima manfaat yang tersebar dari 3 (tiga) Kecamatan yakni Kecamatan Prajurikulon total 1.115 Keluarga Penerima Manfaat, Kecamatan Magersari total 1.228 Keluarga Penerima Manfaat dan Kecamatan Kranggan total 444 Keluarga Penerima Manfaat.Semoga ke depan ini penerima manfaat akan semakin terus berkurang, dengan peningkatan kesejahteraan tentunya.

Romeltea Media
Kim Gayatri Mojokerto Updated at:

MENANAMKAN LITERASI DIGITAL DALAM KELUARGA

Teknologi informasi telah berkembang begitu pesatnya pada saat ini. Seiring dengan itu cakupan penyebaran konten digital juga semakin luas dan nberagam . Munculnya konten konten bermuatan negatif dan kabar bohong atau hoax kini telah menjadi kekhawatiran  karena ba nyak menimbulkan dampak baik positip maupun yang negatif. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan informatika pun menekankan pentingnya literasi digital
Literasi digital adalah keterarikan, sikap dan kemampuan  individu menggunakan teknologi  digital dan alat komunikasi  untuk mengakses, mengelola, mengintegrasikan , menganalisis dan mengevaluasi informasi , membangun pengetahuan baru, membuat dan berkomunikasi dengan orang lain agar dapat berpartisipasi secara efektif dalam masyarakat. Dari uraian ini literasi digital sebenarnya bisa dimulai dari lingkungan yang paling dekat yakni keluarga,

Ajak masyarakat pahami literasi digital

Hasil survei CIGI-Ipsos 2016 menunjukkan bahwa 65 % dari 132 juta pengguna internet di Indonesia percaya dengan kebenaran informasi di internet tanpa mengecek, recek dan kroscek. Fenomena tersebut terjadi akibat peningkatan pengguna internet yang luar biasa namun tidak dibarengi pemahaman tentang literasi digital. Akibatnya penyebaran konten negatif seperti ujaran kebencian, berita bohong, perundungan, dan lain lain. 
Guna menanggulangi persoalan persoalan yang ada di masyarakat , maka Diskominfo Kota Mojokerto telah menjawab hal mini dengan mengadakan sosialisasi tentang pentingnya literasi digital ini kepada masyarakat, dimana untuk tahap pertama ini mengundang para pengurus/pengelola Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) se Kota Mojokerto untuk mdiberikan pembekalan tentang hal ini untuk selanjutnya diharapkan KIM sebagai penyebar Informasi publik dapat meneruskan ke masyarakat.
(Budiman)

Romeltea Media
Kim Gayatri Mojokerto Updated at:

PROGRAM KOTAKU 4 M UNTUK KOTA MOJOKERTO

Program Kawasan tanpa Kumuh (KOTAKU), Pemerintah Kota Mojokerto menerima kucuran dana dari Pemerintah pusat sebesar 4 Miliar rupiah.  Jumlah dana tersebut diperuntukan untuk  memperbaikan Kawasan kumuh yang ada di Kota Mojokerto. Menurut surat  keputusan Walikota Mojokerto, Kawasan kumuh yang ditetapkan adalah Kelurahan Balongsari, Kelurahan Kauman, Kelurahan Mentikan, Kelurahan Sentanan. Kelurahan Kranggan, Kelurahan Kedundung dan Kelurahan Pulorejo. Ketujuh kelurahan tersebut yang menjadi prioritas dari program tersebut. 
Menurut Muraji, SH kepala bidang Perumahandan Sarpras dan utilitas umum pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Mojokerto yang didampi Yuda Kepala seksi, bahwa_Untuk tahun ini anggaran sebesar 4 M diperuntukan bagi kelurahan Balongsari sebesar 1,5 miliard rupiah.  Kelurahan Kedundung sebesar 1 miliad rupiah, Kelurahan Balongsari sebesar 1,5 miliar rupiah, sedangkan Kelurahan Kauman, Pulorejo, Sentanan masing-masing  sebesar 500 ribu rupiah.  Sedangkan untuk Kelurahan Mentikan dan Kranggan sudah memperoleh program tersebut.
Program tahun 2018 ini mulai berjalan dengan sasaran kegiatan sesuai dengan juknis yang ada didasari hasil musyawarah warga masyarakat. Namun demikian masyarakat tidak diperkenankan memebuat program yang menyimpang dari juknis tersebut.
Tujuan program KOTAKU adalah mewujudkan universal akses yaiu seratus kosong seratus. Yang artinya serratus persen akses air bersih nol persen Kawasan kumuh dan seratus persen akses Sanitasi.  Sehingga dipastikan tahun ini diprioritaskan pada pembangunan sanitasi dan perbaaikan serta normalisasi saluran. Khusus pembangunan sanitasi pemerintah kota Mojokerto mempunyai kebijakan dengan system komunal. Mengingat jarak saptitank warga dengan sumber air tidak memenuhi standar minimal 10 meter. Dengan pembangunal sanitasi komunal maka target Kota Mojokerto  sebagai kota ODF dapat terwujud. (ri)

Romeltea Media
Kim Gayatri Mojokerto Updated at:

 
back to top