Kamis, 04 Mei 2017

K E M A K S I A T A N

Maraknya perilaku maksiat dimasyarakat, mendorong penulis untuk mengangkat kembali tema ini walaupun sudah sering dibahas dan dibicarakan dalam berbagai tulisan, dengan maksud untuk saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran . Maksiat dalam pengertian umum  adalah suatu perbuatan dosa, perbuatan buruk manusia yang melanggar larangan yang ditetapkan oleh syareat Allah SWT. Manusia yang sering melakukan perebuatan maksiat, dapat menyebabkan orang lupa kepada Allah SWT. dan susah menerima sesuatu kebaikan, baik yang berasal dari dirinya sendiri maupun dari luar dirinya. Dia akan menjadi budak nafsunya dan menjadi pengikut iblis yang pada gilirannya apabuila tidak sadar dan bertaubat akan menjerumuskan dirinya dalam tempat yang hina.


Perbuatan buruk dan keji

Didalam AlQuran banyak digambarkan bahwa maksiat adalah perbuatan buruk namun terasa indah dan nikmat namun hanya sesaat saja., setelah itu yang ada, sisanuya adalah  hanya sebuah kekecewaan dyang kurang kuat imannya menjadi ketagihan, contoh orang yang berbuat zina. Dan itu memang tipu daya syetan yang membuatnya demikian, suatu perangkap bagi manusia yang sudah masuk perangkap syetan akan sulit terlepas kecuali orang orang yang mau berjuang sungguh sungguh untuk berhenti dan bertaubat kembali kepada Allah SWT.. Maka jauh jauh Allah SWT telah mengingatkan dengan firmannya dalam AlQur'an surat Al Isra' 32 : " Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adal;ah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk . "
Imam Ghazali dalam kitabnya " Bidayatul Hidayah" membagi maksiat kedalam 2 (dua) golongan  besar, yaitu, pertama Maksiat tubuh, yaitu maksiat yang dilakukan oleh anggota tubuh, seperti mata, telinga, mulut, tangan, kaki dan anggota tubuh yang lain. Sedangkan yang kedua adalah Maksiat hati, yaitu rasa dengki, iri, hasut, riya, sombong, angkuh dan lain lain.

Orang orang yang melakukan maksiat itu tidak ada untungnya sama sekali, keburukannya sangat jauh dan banyak sekali daripada kebaikannya, bahkan dijamin akan celaka , sengsara dan sangat merugikan pelakunya sendiri.  Karena itulah sesuatu yang dilarang oleh syareat itu pasti buruk bagi manusia dan yang diperintahkan itu pasti baik karena hal itu berasal dari Sang Maha Pencipta,  Dzat yang menciptakan mahluk itu sendiri.

Satu kemaksiatan mengundang kemaksiatan lainnya

Bila sesuatu kebohongan muncul maka akan muncul kebohongan yang lain. Demikian juga bila satu kemaksiatan dilakukan maka akan disusul dengan kemaksiatan yang lain, karena dorongan nafsu syahwat yang tidak pernah puas disamping bisikan syetan yang terus menerus.

Sebagian ulama salaf  mengatakan bahwa " Sesungguhnya diantara hukuman dari sebuah keburukan  adalah munculnya keburukan yang lain dibelakangnya. Dan sesungguhnya diantara pahala kebaikan adalah munculnya kebaikan yang muncul sesudahnya. Jika seorang hamba telah melakukan suatu kebaikan. maka kebaikan yang ada didekatnya mengatakan : " Hendaklah engkau mengamalkan aku juga . Jika dia telah mengamalkan kebaikan kedua maka kebaikan ketiga akan mengatakan seperti itu juga, begitu seterusnya. Sehingga kebaikan selalu bertambah dan pahalanyapun berlipat ganda. Demikian pula ketika seseorang melakukan keburukan, Hingga akhirnya baik itu ketaatan maupun kemaksiatan aakan menjadi sifat  yang melekat dan selalu tetapada pada pelakunya.

Ibnul Qoyyim al Jauzi mengataka, " Jika seorang mukhsin (terbiasa berbuat ketaatan) kemudian suatu saat meninggalkannya, maka jiwanya akan tertekan. Bumi yang luas terasa sempit. Seperti ikan keluar dari air, menggelepar gelepar. Kemudian jika dia kembali melakukan ketaatan , maka jiwa dan hatinya  kembali menjadi tenang dan tentram., Sebaliknya jika seorang mujrim (orang yang terbiasa melakukan kemaksiatan yang besar) lalu meninggalkan kemaksiatan itu  dan melakukan ketaatan maka jiwanya akan tertekan, dadanuya terasa sempit, hingga dia terbiasa  melakukan ketaatan. " (Ad Da'wa Dawa').

Satu hal lagi bahwa Allah SWT. melarang kemaksiatan karena kemaksiatan itu berdampak buruk bagi pelakunya. Allah mengharamkan perbuatan keji baik yang nampak maupun yang  tidak nampak. Ketahuilah bahwa kemaksiatan itu menjadi penyebab bencana dan maalapetaka dibumi ini. Namun sebagian orang tidak percaya  sehingga mereka masih terus melakukan kemaksiatan. Mereka beranggapan bahwa bencana yang terjadi itu karena faktor alam yang mengalami pergeseran dan umurnya yang sudah tua. Padahal bencana itu sebenarnya merupakan peringatan keras  dari Allah SWT.yang berupa azab bagi orang orang berdosa. Dalam skala kecil, bencana itu juga akan menimpa keluarga berupa kehancuran keluarga karena suatu kemaksiatan yang dilakukan oleh anggota keluarga itu sendiri, contoh seperti kehancuran/kesulitan ekonomi  ketidak harmonisan,   ketidak berkahan dan lain lain. ...Wallahu a'lam

Romeltea Media
Kim Gayatri Mojokerto Updated at:
Get Free Updates:
*Please click on the confirmation link sent in your Spam folder of Email*

Be the first to reply!

Posting Komentar

 
back to top