Maraknya perilaku maksiat dimasyarakat, mendorong penulis untuk
mengangkat kembali tema ini walaupun sudah sering dibahas dan
dibicarakan dalam berbagai tulisan, dengan maksud untuk saling
menasehati dalam kebenaran dan kesabaran . Maksiat dalam pengertian
umum adalah suatu perbuatan dosa, perbuatan buruk manusia yang
melanggar larangan yang ditetapkan oleh syareat Allah SWT. Manusia yang
sering melakukan perebuatan maksiat, dapat menyebabkan orang lupa kepada
Allah SWT. dan susah menerima sesuatu kebaikan, baik yang berasal dari
dirinya sendiri maupun dari luar dirinya. Dia akan menjadi budak
nafsunya dan menjadi pengikut iblis yang pada gilirannya apabuila tidak
sadar dan bertaubat akan menjerumuskan dirinya dalam tempat yang hina.
Perbuatan buruk dan keji
Didalam
AlQuran banyak digambarkan bahwa maksiat adalah perbuatan buruk namun
terasa indah dan nikmat namun hanya sesaat saja., setelah itu yang ada,
sisanuya adalah hanya sebuah kekecewaan dyang kurang kuat imannya
menjadi ketagihan, contoh orang yang berbuat zina. Dan itu memang tipu
daya syetan yang membuatnya demikian, suatu perangkap bagi manusia yang
sudah masuk perangkap syetan akan sulit terlepas kecuali orang orang
yang mau berjuang sungguh sungguh untuk berhenti dan bertaubat kembali
kepada Allah SWT.. Maka jauh jauh Allah SWT telah mengingatkan dengan
firmannya dalam AlQur'an surat Al Isra' 32 : " Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adal;ah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk . "
Imam Ghazali dalam kitabnya " Bidayatul Hidayah" membagi maksiat kedalam 2 (dua) golongan besar, yaitu, pertama Maksiat
tubuh, yaitu maksiat yang dilakukan oleh anggota tubuh, seperti mata,
telinga, mulut, tangan, kaki dan anggota tubuh yang lain. Sedangkan yang kedua adalah Maksiat hati, yaitu rasa dengki, iri, hasut, riya, sombong, angkuh dan lain lain.
Orang
orang yang melakukan maksiat itu tidak ada untungnya sama sekali,
keburukannya sangat jauh dan banyak sekali daripada kebaikannya, bahkan
dijamin akan celaka , sengsara dan sangat merugikan pelakunya sendiri.
Karena itulah sesuatu yang dilarang oleh syareat itu pasti buruk bagi
manusia dan yang diperintahkan itu pasti baik karena hal itu berasal
dari Sang Maha Pencipta, Dzat yang menciptakan mahluk itu sendiri.
Satu kemaksiatan mengundang kemaksiatan lainnya
Bila
sesuatu kebohongan muncul maka akan muncul kebohongan yang lain.
Demikian juga bila satu kemaksiatan dilakukan maka akan disusul dengan
kemaksiatan yang lain, karena dorongan nafsu syahwat yang tidak pernah
puas disamping bisikan syetan yang terus menerus.
Sebagian ulama salaf mengatakan bahwa
" Sesungguhnya diantara hukuman dari sebuah keburukan adalah munculnya
keburukan yang lain dibelakangnya. Dan sesungguhnya diantara pahala
kebaikan adalah munculnya kebaikan yang muncul sesudahnya. Jika seorang
hamba telah melakukan suatu kebaikan. maka kebaikan yang ada didekatnya
mengatakan : " Hendaklah engkau mengamalkan aku juga . Jika dia telah
mengamalkan kebaikan kedua maka kebaikan ketiga akan mengatakan seperti
itu juga, begitu seterusnya. Sehingga kebaikan selalu bertambah dan
pahalanyapun berlipat ganda. Demikian pula ketika seseorang melakukan
keburukan, Hingga akhirnya baik itu ketaatan maupun kemaksiatan aakan
menjadi sifat yang melekat dan selalu tetapada pada pelakunya.
Ibnul
Qoyyim al Jauzi mengataka, " Jika seorang mukhsin (terbiasa berbuat
ketaatan) kemudian suatu saat meninggalkannya, maka jiwanya akan
tertekan. Bumi yang luas terasa sempit. Seperti ikan keluar dari air,
menggelepar gelepar. Kemudian jika dia kembali melakukan ketaatan , maka
jiwa dan hatinya kembali menjadi tenang dan tentram., Sebaliknya jika
seorang mujrim (orang yang terbiasa melakukan kemaksiatan yang
besar) lalu meninggalkan kemaksiatan itu dan melakukan ketaatan maka
jiwanya akan tertekan, dadanuya terasa sempit, hingga dia terbiasa
melakukan ketaatan. " (Ad Da'wa Dawa').
Satu
hal lagi bahwa Allah SWT. melarang kemaksiatan karena kemaksiatan itu
berdampak buruk bagi pelakunya. Allah mengharamkan perbuatan keji baik
yang nampak maupun yang tidak nampak. Ketahuilah bahwa kemaksiatan itu
menjadi penyebab bencana dan maalapetaka dibumi ini. Namun sebagian
orang tidak percaya sehingga mereka masih terus melakukan kemaksiatan.
Mereka beranggapan bahwa bencana yang terjadi itu karena faktor alam
yang mengalami pergeseran dan umurnya yang sudah tua. Padahal bencana
itu sebenarnya merupakan peringatan keras dari Allah SWT.yang berupa
azab bagi orang orang berdosa. Dalam skala kecil, bencana itu juga akan
menimpa keluarga berupa kehancuran keluarga karena suatu kemaksiatan
yang dilakukan oleh anggota keluarga itu sendiri, contoh seperti
kehancuran/kesulitan ekonomi ketidak harmonisan, ketidak berkahan dan
lain lain. ...Wallahu a'lam
Be the first to reply!
Posting Komentar